Admin

Memberdayakan Perempuan Kampung

In Peristiwa on Minggu, Oktober 5, 2008 at 10:49 pm

KEPALA Bidang Pemberdayaan Perempuan pada Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) Kabupaten Nabire Provinsi Papua, Agustina Modouw, A.Md.Pd, Rabu 26 pekan lalu melakukan kunjungan ke Kampung Waroki Distrik Nabire Barat. Ketika melakukan kunjungan itu bersama tiga orang staf itu, Agustina Modouw juga secara langsung menyerahkan dana sebesar Rp 8 juta kepada dua kelompok usaha perempuan di Balai Kampung Waroki. Dalam arahannya dihadapan 20-an ibu rumah tangga di kampung tersebut, Agustina mengatakan, bantuan dana yang diberikan merupakan program pemberdayaan perempuan tahun 2008. Dalam program itu, ada lima kampung yang menjadi prioritas pemberian bantuan dana. Kelima kampung itu adalah Kampung Ikebo Distrik Kamuu, Kampung Air Mandidi Distrik Teluk Kimi, Kampung Waroki Distrik Nabire Barat, dan Kampung Yeretuar Distrik Teluk Umar, Kampung Mambor Distrik Napan. “Dalam minggu lalu, kami sudah menyalurkan dana pemberdayaan perempuan melalui kelompok kerja perempuan yang telah dibentuk ditiap kampung. Tinggal satu kampung yang belum disalurkan. Untuk itu, kami akan turun dan berikan dana yang nilainya sama dengan kampung lain,” katanya. Di tempat yang terpisah, Agustina yang telah menjadi Kelapa Bidang Pemberdayaan Perempuan sejak tahun 2006 lalu itu kepada Suara Perempuan mengatakan, pemberian bantuan dana ini dilakukan karena kantor pemberdayaan melihat dan merasa bahwa perlu ada peningkatan ekonomi di dalam keluarga yang ada di kampung. Dengan demikian, para ibu rumah tangga yang ada di kampung bisa sama seperti perempuan lain yang sudah maju. “Kita melihat kalau hanya keterampilan saja yang terus diberikan tetapi tidak di dukung dengan dana, maka akan tetap sama dan tidak akan ada perkembangan. Jadi akan sia-sia bila turun ke kampung dan memberikan keterampilan serta pengetahuan kepada mereka kalau tidak disertai dana. Kan melalui pemberian dana, mereka bisa berusaha untuk meningkatkan ekonomi dalam keluarganya dengan usaha sampingan dan lainnya,” terang Modouw. Masih lanjutnya, program itulah yang tengah dilakukan oleh kantornya untuk memberdayakan perempuan di kampung. Selain itu, program pemberian bantuan dana ini bukan baru dilakukan pada tahun 2008, tetapi sudah dilakukan sejak tahun 2006. Pada tahun tersebut, pihaknya memberikan dana bantuan sebesar Rp 5 juta kepada tiap organisasi perempuan yang ada, diantaranya Gabungan Organisasi Perempuan (GOW), PKK, WKRI, PW GKI , dan usaha peseorangan perempuan lainnya yang berjumlah 20 orang dengan besaran dana Rp 1 juta. “Sebenarnya banyak program yang hendak dilakukan pemberdayaan perempuan, namun kami masih berada dibawah Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung, sehingga tak dapat berbuat banyak. Walau begitu, semangat untuk memberdayakan kaum perempuan akan terus digenjot,” kata ibu empat orang anak ini dengan tegas. Menyangkut keberhasilan dari pemberian dana tahun 2006 lalu, menurutnya hanya bisa dikatakan 75 persen. karena ada beberapa kendala yang dihadapi. Pertama mengenai transportasi antar kampung dan distrik yang cukup sulit. Namun semua berjaan dengan baik, hal itu terbukti dengan adanya hasil keterampilan dari para ibu rumah tangga yang telah di pasarkan seperti ketrampilan anyaman. Oleh sebab itu, dirinya mengharapkan kaum perempuan yang ada dikampung-kampung dapat menggunakan dana yang diberikan kepada 5 kampung prioritas tahun ini dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di Kampung masing-masing. “Ini sudah merupakan komitmen kami, bahwa kita lihat dari tahun 2006 sampai 2008 kalau ada kampung yang berhasil mengelolah dana yang kami berikan, maka jelas kami akan upayakan untuk memberikan dana lebih besar lagi di tahun 2009 yakni 10 Juta,” tandasnya. Yosias Wambrauw, Emanuel Goo (Nabire) Tags: , ,

Tinggalkan komentar